Minggu, 09 Maret 2014

3 am

Sudah pukul tiga dini hari dan pikiran ini masih sibuk berlari kesana kemari. Tak tahu kemana arah yang pasti namun dia terus mencari. Pelajaran yang didapat hari ini, ikuti hati nurani. Ketika lempengan bumi bergeser bernama gempa dan menimbulkan hentakan misterius di kamar, keluarlah. Bila takut, katakanlah. Diri ini akan bisa melihat siapa yang benar-benar peduli dan siapa yang berpura-pura. Klise. Hey, tapi menyakitkan.

Lima koma empat scala richter yang bisa mendekatkan hati ke Sang Maha Agung. Sadar bahwa manusia sama sekali tak berdaya di depan kehendak Nya. Semoga yang tercinta selalu dalam lindungan Nya.


Selasa, 04 Maret 2014

I miss you

I miss you
Pretty similar like Fergie said, 'like a child misses their blanket'
Oh baby, it's been torturing me..
Killing me..
And it's like One Republic said 'lately I've been losing sleep.. Dreaming about the things that we could be'

Minggu, 02 Maret 2014

Joy dan Benda Bernama Rindu



Pagi itu, ada yang berbeda dari Joy. Senyum dan auranya cerah ceria. Berulang kali ia tertawa kecil memandangi telepon genggamnya. Ada satu nama di layar kecil itu yang membuat matanya berbinar setiap kali ada pesan singkat masuk di handphonenya. Gani. 

Ya, Gani. Lelaki itu telah mengisi hari-hari Joy yang selama ini tak menarik dan membosankan. Walaupun hanya berkomunikasi via telepon, Joy merasa nyaman membicarakan apapun kepada Gani. Mulai mengeluh tentang sinyal yang buruk, rasa kantuk yang menyerang ketika rapat direksi, rencana karir yang disusunnya, dan apapun. 

Dan pagi itu, alasan dari senyum Joy juga Gani. Sosok yang berjarak ribuan kilometer dari kota kecil dimana Joy tinggal, telah menyatakan perasaannya. Gani menemui Joy dan merasa yakin dengannya. Tidak jauh berbeda dengan Joy, Gani mengaku merasa nyaman dengan adanya Joy selama ini. Meski Joy sempat meragu, memikirkan rumitnya keadaan mereka saat ini, terpisah ruang dan waktu yang begitu nyata, namun Gani meyakinkan semua akan baik-baik saja. Dan semua akan bisa berjalan dengan baik. Joy pun mengiyakan, sembari mengucap harap di dalam hati bahwa semuanya memang akan baik-baik saja.