Selasa, 14 Juli 2015

Akibat Percaya kepada Allah

Suatu siang di hari Jumat, saya pergi ke toko buku di Malang untuk membeli buku yang telah lama saya masukkan ke wishlist saya untuk minggu ini, yaitu buku Notes From Qatar oleh Muhammad Assad. Untuk yang penasaran siapa beliau, bisa intip profilenya di sini. Baru dua bab dari buku tersebut yang saya baca, saya sudah terhipnotis oleh kisah-kisah inspiratif Mas Assad. Mas Assad bercerita tentang keajaiban-keajaiban yang terjadi di dalam kehidupannya yang tidak lain karena kuasa Allah Sang Maha Baik. Dengan menganut prinsip 3P : Positive, Persistence, Pray; Muhammad Assad mampu menggugah hati kecil saya untuk ikut membagi keajaiban Allah yang terjadi di dalam kehidupan saya pribadi.
Ini loh bukunyaaa...
   
Pertama kali kenal sama Mas Assad dan nggak tahu kalau beliau penulis terkenal haha


Sejak kecil, saya selalu bermimpi untuk dapat pergi ke luar negeri. Hal ini karena pengaruh media televisi, buku-buku yang saya baca, lalu saya beranggapan sepertinya banyak cerita menarik di luar sana. Namun, dari tayangan tersebut selalu diperlihatkan bahwa hanya kaum yang berduit saja yang bisa jalan-jalan ke luar negeri. Hmmm.. Saya bahkan sempat bersumpah didalam hati bahwa saya akan mampu jalan-jalan ke luar negeri tanpa membebani orangtua. "Liat aja nanti kalau aku gede aku juga bisa seperti mereka" hehehe..

Beasiswa Exchange ke Praha
Alhamdulillah, Allah mengabulkan mimpi terbesar saya sejak kecil. Ketika itu dibuka pendaftaran beasiswa penuh untuk pertukaran pelajar ke beberapa negara seperti Meksiko, Mesir, Polandia, dan Ceko oleh Medical Students' Committe for International Affair (MSCIA) Universitas Brawijaya yang disponsori oleh HPEQ  DIKTI. Jujur, ketika itu saya belum pernah mencoba mendaftar beasiswa ke luar negeri. Bahkan, saya belum punya visa ketika itu. berbagai kekhawatiran dan pikiran negatif seperti takut dengan jumlah saingan yang banyak dan semuanya hebat Tapi entah ada dorongan darimana, saya memberanikan diri untuk mencoba dan berfikir positif. Seperti yang diriwayatkan dalam Hadits Qudsi : "Aku adalah apa yang hambaku sangkakan, dan Aku akan bersamanya selama ia mengingat-Ku" (Muttafaq'alaih)

Mulailah saya mengurus persyaratan dan dokumen-dokumen yang diperlukan. Waktu yang sempit dan jadwal kuliah yang padat menjadi tantangan tersendiri untuk melengkapi persayaratan tepat waktu. Saya pun rela bolak-balik Malang-Surabaya demi kelengkapan dokumen. Namun saya menjalani dengan senang hati dan nothing to lose. 

Seleksi pertama berhasil saya lewati dengan baik. Ketika melihat nama-nama yang lolos, saya sempat kecil hati. Bagaimana tidak, nama-nama tersebut sebagian besar dikenal sebagai aktivis kampus dengan IP yang hampir 4 dan kemampuan intelektualnya jauh di atas saya. Hmm.. lalu kemudian saya mencoba berfikir positif dan berusaha untuk membuat esai yang menarik. Mulai dari googling bagaimana cara membuat esai yang baik, sampai konsultasi ke orangtua serta kakak saya. Saya pun sempat merevisi beberapa kali setelah dikritik oleh Mami, Papi, dan Mas Kiki.

Sekali lagi, Allah meloloskan saya untuk lolos ke tahap terakhir yaitu wawancara. Nah di tahap ini, saya harus mampu meyakinkan para interviewer yang kritis dan berwawasan luas. Dalam hati saya tetap berfikir positif dengan tetap berharap kepada Allah SWT. Bahkan waktu itu saya sudah bisa membayangkan diri saya berjalan-jalan ke berbagai tempat eksotik di Eropa, hehe.

Tiba saat pengumuman yang dinanti-nanti, akhirnya saya lolos dan berhak pergi ke Praha selama sebulan. WAAAAAA... Alhamdulillah... I couldn't help myself from dancing and jumping around by the time I heard the news!! Tak lupa lalu saya bersujud syukur, berterima kasih kepada Sang Maha Pemberi, Allah SWT.

Harvard National MUN di Boston, USA
Awalnya saya mengetahui event bergengsi ini dari teman saya yang berangkat ke Harvard duluan. Setelah nanya-nanya, saya bertekad dalam hati : tahun depan harus aku nih yang gantian berangkat! Dan ketika pendaftaran event ini dibuka, dengan semangat 45 saya buru-buru cari info dan bikin esai (lagi) hehe. Entah kenapa, karena memang sudah direncakan dan ditunggu-tunggu, jadi saya merasa enteng aja mengikuti semua seleksinya. Nothing to lose, tapi optimis keterima dan berangkat. Alhamdulillah akhirnya kepilih! Allahu Akbar!

Untuk mempersiapkan keberangkatan saya dan tim ke Boston, bukan tanpa masalah. Persiapan kami selama hampir satu tahun sebagian besar dihabiskan dengan mencari sponsor dan bantuan dana. Saya yang sedang koas juga tidak bisa dengan mudah mengurus perijinan cuti terkait birokrasi kampus dan rumah sakit. Ditambah pula, ada pihak-pihak yang meremehkan keberangkatan kami. Kami sampai kenyang dengan penolakan dari sana-sini hehe

Sampai suatu saat, saya ingat ketika H-2 bulan keberangkatan dan saya belum bisa membeli tiket-akomodasi dan lain-lain karena dana yang ada belum bisa mencapai 50% dari anggaran kami. Orangtua saya saat itu juga keberatan karena waktunya bersamaan dengan persiapan pernikahan Mas Kiki dan persiapan haji Mami dan Papi yang notabene membutuhkan uang yang tidak sedikit pula. Selama kurang lebih sebulan saya memohon kepada Allah dan pasrah. Saya pun sudah mau mundur dari tim karena kondisi keuangan dan perijinan yang sepertinya tidak memungkinkan. 

Saya pernah menyebut di dalam doa saya, "Ya Allah bantulah kami mendapat sponsor, minimal 10 juta Ya Allah..." 

Lalu pada suatu siang setelah secara resmi berbicara kepada seluruh anggota tim bahwa saya mengundurkan diri, saya mendapat telepon dari seseorang yang mewakili suatu perusahaan swasta di Malang. Bapak tersebut menyetujui proposal kami dan bersedia memberikan sponsor berupa uang cash. Coba tebak berapa jumlahnya? 10 JUTA! Ya, benar! 10 Juta! Subhanallah! Sungguh, Allah tidak pernah sekalipun melanggar janji-Nya.

"Sebab sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (Al Insyirah:5-6)

Kalau kita mau mengingat-ingat kembali, begitu banyak nikmat dan rahmat Allah yang patut kita syukuri. Begitu besar pula kekuasaanNya yang seringkali terjadi tanpa kita sangka-sangka. Maha Benar Allah dengan segala firman Nya. Anyway, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H dari saya! Minal Aidzin wal Faidzin, mohon maaf lahir batin! :)